Ada yang bertanya ... apa bedanya memasarkan rumah seken dengan memasarkan rumah baru ? waduh, jujur saja ini pertanyaan sulit, masalahnya aku belum pernah secara khusus menangani pemasaran rumah baru. Dari pertanyaan tersebut jadi kepikiran, gimana klo sekali waktu aku di tawari untuk menangani pemasaran rumah baru, kira kira seperti apa bentuk pemasaran yang bisa dilakukan.
Dari browsing dengan bantuan om gugel dan tante yahu aku menemukan beberapa artikel terkait dengan pemasaran rumah baru atau yang dikenal dengan istilah primeri. Mungkin bermanfaat untuk rekan rekan yang kebetulan nyasar ke blog ini :D
Berikut beberapa kita yang bisa dilakukan untuk menangani pemasaran rumah baru :
1. Saat memasarkan rumah primer, cermatilah sejumlah hal yang terkait konsep dan nilai lebih dari properti tersebut. Seperti apakah konsep keunggulan yang ditawarkan? Bagaimana perbandingan harganya dengan properti sejenis di kawasan yang sama ataupun berdekatan? Seperti apa pula kemudahan pembayaran yang ditawarkan?
Semakin banyak keunggulan yang dipunyai dalam hal-hal tersebut, semakin mudah pula rumah primer tersebut dipasarkan. Jadikanlah keunggulan-keunggulan tersebut sebagai selling point untuk menggaet konsumen.
Perlu digarisbawahi bahwa bila tak ada keunggulan dalan sejumlah hal, rumah primer lebih sulit dipasarkan.
2. Untuk memasarkan rumah primer, jaringan pelanggan yang telah dipunyai agen properti tentu berperan besar. Semakin luas jaringan tersebut, semakin terbuka pula kemungkinan menjual rumah primer dengan cepat dan mudah.
Dalam hal ini, sesuaikanlah segmen jaringan pelanggan dengan segmen pasar rumah primer tersebut. Contohnya, bila rumah yang dijual bernilai melebihi Rp 1 miliar, hubungilah pelanggan berkelas ekonomi atas. Kecocokan antara kelas ekonomi pelanggan dengan kelas rumah primer yang dipasarkan, bakal memudahkan penjualan.
3. Jangan ragu untuk memasarkan rumah primer yang segmen pasarnya berbeda dengan yang biasa ditangani. Misalnya, kalau Anda seorang agen properti yang selama ini lebih banyak menangani pelanggan kelas ekonomi menengah, jangan ragu untuk memasarkan rumah primer kelas atas. Bukankah tawaran tersebut merupakan kesempatan untuk naik kelas?
Semakin banyak keunggulan yang dipunyai dalam hal-hal tersebut, semakin mudah pula rumah primer tersebut dipasarkan. Jadikanlah keunggulan-keunggulan tersebut sebagai selling point untuk menggaet konsumen.
Perlu digarisbawahi bahwa bila tak ada keunggulan dalan sejumlah hal, rumah primer lebih sulit dipasarkan.
2. Untuk memasarkan rumah primer, jaringan pelanggan yang telah dipunyai agen properti tentu berperan besar. Semakin luas jaringan tersebut, semakin terbuka pula kemungkinan menjual rumah primer dengan cepat dan mudah.
Dalam hal ini, sesuaikanlah segmen jaringan pelanggan dengan segmen pasar rumah primer tersebut. Contohnya, bila rumah yang dijual bernilai melebihi Rp 1 miliar, hubungilah pelanggan berkelas ekonomi atas. Kecocokan antara kelas ekonomi pelanggan dengan kelas rumah primer yang dipasarkan, bakal memudahkan penjualan.
3. Jangan ragu untuk memasarkan rumah primer yang segmen pasarnya berbeda dengan yang biasa ditangani. Misalnya, kalau Anda seorang agen properti yang selama ini lebih banyak menangani pelanggan kelas ekonomi menengah, jangan ragu untuk memasarkan rumah primer kelas atas. Bukankah tawaran tersebut merupakan kesempatan untuk naik kelas?
0 Response to "KIAT MEMASARKAN RUMAH BARU"
Posting Komentar